Kamis, 30 Maret 2017

REVIEW JURNAL 6

REVIEW JURNAL 6 (TRANSLASI MATA UANG ASING)


JUDUL JURNAL
PSAK NO. 52 - MATA UANG PELAPORAN SEBUAH CONTOH PENERAPAN
NAMA JURNAL
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN
VOLUME & NOMOR JURNAL
VOLUME 1, NOMOR 1
TAHUN JURNAL
MEI 1999
HALAMAN JURNAL
16 – 27
PENULIS
Y. JOGI CHRISTIAWAN
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui apakah boleh sebuah perusahaan mengubah mata uang pelaporannya.
METODE PENELITIAN
Konsep Pengukuran Kembali (remeasurement) dan Konsep Penjabaran (translation), Pengungkapan.
VARIABEL PENELITIAN
-
HASIL PENELITIAN
Konsep Pengukuran Kembali (remeasurement) mengatakan bahwa untukmengubah mata uang pelaporan dari satu mata uang ke mata uang yang lain,diperlakukan dengan cara memperlakukan mata uang yang baru sebagai mata uangpencatatan mulai saat transaksi terjadi.Selanjutnya PSAK 52 mensyaratkan bahwa perubahan mata uang pencatatandan pelaporan harus dilakukan perusahaan pada awal tahun buku dan tidakditengah tahun buku

Konsep penjabaran laporan keuangan (translation) mengatakan bahwa untukmengubah mata uang pelaporan dari satu mata uang ke mata uang yang lain,dilakukan dengan cara menjabarkan laporan keuangan dengan menggunakan kurspada tanggal neraca. Suatu perusahaan mengubah matauang pelapurannya maka selain menyajikan laporan keuangan denganmenggunakan mata uang pelaporan yang baru, maka perusahaan harusmengungkapkan alasan perubahan mata uang pelaporannya serta menyajikanlaporan keuangan periode sebelumnya dengan menggunakan mata uang pelaporanyang baru.
KESIMPULAN PENELITIAN
PSAK 52 memperbolehkan perusahaan menggunakan matauang selain rupiah sebagai mata uang pelaporan apabila mata uang yang akandipakai sebagai mata uang pelaporan memenuhi kriteria sebagai mata uangfungsional.
PENDAPAT
Jurnal ini sudah baik dan jelas karena dilengkapi dengan contoh soal.

Sumber :

REVIEW JURNAL 5

REVIEW JURNAL 5 (PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN)


JUDUL JURNAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
NAMA JURNAL
JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI
VOLUME & NOMOR JURNAL
VOLUME 1, NOMOR 1
TAHUN JURNAL
JANUARI 2012
HALAMAN JURNAL
-
PENULIS
MARIA WIJAYA
TUJUAN PENELITIAN
Memperoleh bukti empiris adanya pengaruh faktor ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, leverage, kinerja lingkungan perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan PROPER tahun 2008-2010
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan hipotesis yang menguji pengaruh ukuran dewan komisaris, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
VARIABEL PENELITIAN
Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, dan kinerja lingkungan.
HASIL PENELITIAN
Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
Ukuran dewan komisaris tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
Penyebabnya karena dewan komisaris merupakan wakil shareholder yang berfungsi mengawasi pengelolaan
perusahaan yang dilakukan oleh manajemen (Fahrizqi, 2010), maka dewan komisaris akan membuat kebijakanmenggunakan laba perusahaan untuk aktivitas operasional perusahaan yang lebih menguntungkan daripadamelakukan aktivitas sosial.

Pengaruh leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
Leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.Penyebabnya adalah karena sudah terjadi hubungan yang baik antara perusahaan dengan debtholders, yangmengakibatkan debtholders tidak terlalu memperhatikan rasio leverege perusahaan. Perusahaan yang memilikitingkat leverage yang tinggi, menganggap perlu memberikan laporan pengungkapan tanggung jawab sosial,sehingga ada “good news” tentang kinerja perusahaan.

Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Positifmengandung arti semakin besar perusahaan akan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas.

Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
Profitabilitas berpengaruh secara tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Penyebabnyaadalah perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yangdapat mengganggu informasi tentang kesuksesan keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitasrendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca “good news” tentang kinerja perusahaan.

Pengaruh kinerja lingkungan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
Kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.Penyebabnya karena pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan perusahaan yang masuk ke dalamPROPER tidak banyak diungkapkan di laporan tahunan, skor terbanyak hanya 27 item pengungkapan informasitanggung jawab sosial untuk perusahaan-perusahaan manufaktur yang tergabung di PROPER.
KESIMPULAN PENELITIAN
Ukuran dewan komisaris, Leverage, Profitabilitas, dan kinerja lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dengan arah positif.
PENDAPAT
Jurnal ini sudah baik, bahasanya mudah dipahami, mungkin dapat ditambahkan lagi variabel independennya.

Sumber :

REVIEW JURNAL 4

REVIEW JURNAL 4 (AKUNTANSI KOMPARATIF AMERIKA DAN ASIA)

JUDUL JURNAL
TINJAUAN TERHADAP KONVERGENSI IFRS (INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARTS) DENGAN PSAK (PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN) DI INDONESIA
NAMA JURNAL
JURNAL INTEKNA
VOLUME & NOMOR JURNAL
NOMOR 1
TAHUN JURNAL
MEI 2011
HALAMAN JURNAL
98 – 102
PENULIS
LEA EMILIA FARIDA DAN SIRAJUDIN
TUJUAN PENELITIAN
-
METODE PENELITIAN
-
VARIABEL PENELITIAN
-
HASIL PENELITIAN
Dampak penerapan IFRS diterapkan di akuntansi global. Karena akuntansi adalah bahasa bisnis, bahasa bisnis dibutuhkan untuk global, perlu ada  bahasa akuntansi untuk global agar bias dimengerti seluruh dunia.
KESIMPULAN PENELITIAN
Penerapan IFRS mulai 1 Januari 2012 di Indonesia perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional. Penerapan IFRS ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat arsitetur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.
PENDAPAT
Menurut kami, jurnal ini memiliki banyak informasi menarik mulai dari dampak tentang penerapan IFRS ke bisnis(dampak umum sampai dampak untuk AFTA) sampai dampak konvergensi IFRS terhadap dunia bisnis Indonesia). Hanya saja jurnal ini kurang dilengkapi dengan abstrak, yang lengkap mengenai tujuan penelitian sampai metode penelitian tidak digambarkan secara jelas.


Sumber :

Sabtu, 25 Maret 2017

REVIEW JURNAL 3

 REVIEW JURNAL 3 (AKUNTANSI KOMPARATIF EROPA)


JUDUL JURNAL
PENGUJIAN KUALITAS INFORMASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBELUM DAN SETELAH ADOPSI IFRS DI UNI EROPA
NAMA JURNAL
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
VOLUME & NOMOR JURNAL
VOLUME 9, NOMOR 2
TAHUN JURNAL
SEPTEMBER 2016
HALAMAN JURNAL
-
PENULIS
DWIANTO MUKHTAR LATIF
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian  ini adalah untuk memberikan bukti empiris terkait pengaruh adopsi wajib IFRS terhadap kualitas informasi dan asimetri informasi.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan data sekunder sebanyak 426 perusahaan manufaktur yang diperoleh dari database OSIRIS meliputi data laporan keuangan yang dipublikasi dan juga harga saham, penelitina ini membandingkan kualitas informasi dan asimetris informasi periode sebelum (2002-2004) dan periode setelah (3006-2008) pengadopsian IFRS.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah adopsi IFRS sedangkan variable independennya ialah kualitas informasi dan asimetri informasi.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian memberikan bukti bahwa terjadi peningkatan kualitas informasi setelah pengadopsian wajib IFRS di Uni Eropa. Namun demikan, peningkatan kualitas informasi ini tidak diikuti dengan menurunnya asimetri informasi seperti pendapat Ball(2006), dan hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan asimetri informasi setelah adopsi wajib IFRS di Uni Eropa. Sebagaimana  pendapat Hung dan Subramanyan (2007), bahwa standar akuntansi bukanlah factor utama yang dapat mempengaruhi kualitas informasi akntansi.
KESIMPULAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisa data, terlihat bahwa perencanaan pajak ternyata tidak berpengaruh positif terhadap manajamen laba pada perusahaan nonmanufaktur yang terdaftar di BEI. Akan tetapi, hasil pada analisis deskriptif menunjukkan bahwa 77 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini melakukan manajemen laba dengan cara menghindari penurunan laba.
PENDAPAT
Menurut kami, jurnal ini cukup menarik , alangkah lebih baik jika penelitian ini menggunakan beberapa proksi lainya dalam mendeteksi kulaitas informasinya, sehingga dalam menggambarkan dampak adopsi wajib IFRS  dapat memperoleh kesimpulan yang kuat.


Sumber :