Sabtu, 22 April 2017

REVIEW JURNAL 8

REVIEW JURNAL 8 (STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL)

JUDUL JURNAL
KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM AKUNTANSI DAN PROSES PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI PERGURUAN TINGGI INDONESIA
NAMA JURNAL
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA
VOLUME & NOMOR JURNAL
VOLUME VI, NOMOR 2
TAHUN JURNAL
2008
HALAMAN JURNAL
7 – 22
PENULIS
EFRAIM FERDINAN GIRI
TUJUAN PENELITIAN
Tulisan ini bertujuan menjelaskan pendekatan proses belajar mengajar agar paling tidak sebagian besar standar akuntansi yang seharusnya dikuasai para mahasiswa dapat disampaikan dan dibahas. Tulisan ini hanya ingin sedikit menggelitik pembaca untuk membangkitkan kesadaran dan mencari cara yang tepat memperbaiki pembelajaran akuntansi di perguruan tinggi. Dan dalam rangka konvergensi ini, bagaimanakah pengembangan kurikulum akuntansi di Indonesia dikembangkan agar dapat lebih fleksibel mengikuti berbagai kemajuan yang ada.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian kualitatif
VARIABEL PENELITIAN
Variabel bebas : Konvergensi Standar Akuntansi
Variable terikat : Pengembangan Kurikulum Akuntansi Dan
Proses Pembelajaran Akuntansi Di Perguruan Tinggi Indonesia
HASIL PENELITIAN
Konvergensi standar akuntansi menimbulkan konsekuensi logis bagi pendidikan tinggi akuntansi di Indonesia. SAK/SAI//IFRS yang diadopsi akan menambah jumlah standar yang seharusnya dikuasai oleh mahasiswa kita. Tidak semua SAK dapat diajarkan kepada mahasiswa, namun perlu ditentukan secara logis dengan mempertimbangkan faktor kompetensi yang seharusnya dimiliki lulusan akuntansi untuk menghadapi peluang dari globalisasi. Konvergensi standar akuntansi tidak hanya berdampak pada jumlah materi yang harus disampaikan kepada mahasiswa, tetapi juga desain pembelajaran akuntansi. Pembelajaran akuntansi berhubungan dengan peran dosen sebagai seorang desainer pembelajaran. Dosen harus menerapkan metoda-metoda pengajaran kreatif (misal, metode kasus) agar semua kemampuan yang dibutuhkan oleh lulusan dapat dikuasai, sehingga mereka dapat bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Selain itu, harus dilakukan koordinasi antara pengelola pendidikan akuntansi pada level sarjana dan pada level pendidikan profesional. Koordinasi ini berkaitan dengan pembagian materi yang seharusnya disampaikan pada ke dua level pendidikan akuntansi tersebut. Hal ini penting agar mahasiswa memiliki wawasan pengetahuan yang cukup tentang berbagai ketentuan standar akuntansi yang ada dan diterapkan di Indonesia.
KESIMPULAN PENELITIAN
Dari analisis yang telah disajikan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa meskipun akuntansi tingkat harga umum mempunyai arti penting secara umum untuk dimasukkan dalam kerangka akuntansi yang pokok, namun masih ada masalah tentang cara dan alat untuk melakukan hal tersebut. Masih banyak pendapat tentang bagaimana cara menghitung angka indeks tingkat harga umum dan bagaimana menentukan metode pengukuran perubahan nilai uang untuk menetukan pengaruhnya terhadap kinerja ekonomi perusahaan tertentu. Karena apaila terjadi inflasi tingkat tinggi, dimana tingkat inflasi lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengembalian modal bersih, jumlah aktiva tetap cukup besar, serta perputaran modal kerja rendah, maka penyesuaian laporan keuangan berdasarkan tingkat harga umum perlu untuk dilakukan.
PENDAPAT
Dalam jurnal ini sudah bagus penjelasannya yaitu mengenai pengembangan kurikulum akuntansi dan proses pembelajaran akuntansi yang seharusnya diterapkan di perguruan tinggi Indonesia. Benar apa yang dijabarkan oleh si penulis bahwa semakin banyaknya topic bidang akuntansi tidak hanya membutuhkan perubahan dalam pola pengajaran saja, namun juga juga pada kurikulum akutansi secara keseluruhan agar strategi pembelajaran yang tepat dapat berdasarkan saran dan tujuannya.

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar