Sabtu, 02 Januari 2016

BIBLIOGRAFI


Pengertian Bibliografi
Bibliografi atau daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar buku atau karangan yang merupakan sumber rujukan dari sebuah tulisan atau karangan atau daftar tentang suatu subjek ilmu.
Bibliografi atau daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian karangan yang sedang dikerjakan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembac a dapat melihat kembali pada sumber aslinya. (Gorys Keraf, 1997)
Dapat disimpulkan bahwa bibliografi atau daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, serta  penerbit yang ditempatkan pada akhir suatu karangan atau buku yang disusun berderet dari atas ke bawah berdasarkan abjad.

Fungsi Bibliografi
  1. Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tetapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.
  2. Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya
  3. Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
  4. Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu
  5. Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang dirujuk terhadp hasil karyanya yang turut menyumbang peranan dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.
  6. Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis)  terhadap tulisan yang kita buat.
  7. Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip

Jenis-Jenis Bibliografi
1)       Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
  • Bibliogrfi deskriptif: Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
  • Bibliografi evaluatif: Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.
2)       Dari segi topik/ cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
  • Bibliografi retrospektif : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada zaman yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
  • Bibliografi terkini/current : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
  • Bibliografi selektif : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
  • Bibliografi subjek : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
  • Biliografi nasional : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.

Unsur Bibliografi
1)       Nama pengarang / penulis
Penulisan nama pengarang pada daftar pustaka harus dikutip secara lengkap tanpa menyertakan gelar akademik dari pengarang.
  • Nama pengarang  lebih dari satu kata, ditulis nama akhirnya diikuti tanda koma, kemudian nama awal yang diikuti nama tengah dan seterusnya lalu diakhiri dengan titik.Contoh :
          -    Nama Adi Pratama ditulis Pratama, Adi.
          -    Nama Budi Putra Akbar ditulis Akbar, Budi Putra
          -    Nama William R.  Junior ditulis Junior, William R.
  • Nama Pengarang  ada dua atau tiga orang, kedua nama pengarang  dicantumkan dengan membalikkan nama pengarang  yang pertama dan nama pengarang yang kedua dan ketiga tidak dibalik. Contoh :
          -    Agus Santoso dan Suparjo Tedjo ditulis Santoso, Agus,  dan Suparjo Tedjo.
  • Buku dengan banyak pengarang, Cara penulisannya dengan menuliskan nama pengarang pertama dengan susunnanya dibalik, untuk menggantikan nama-nama pengarang lainnya cukup dipergunakan singkatan et al yang berarti dll atau dapat menggunakan singkatan dkk (dan kawan-kawan). Contoh :
          -    Imam Subandi, Sekar Wangi, Ahmad Adi ditulis Subandi, Imam, dkk.

2)       Judul Buku, termasuk judul tambahannya
Penulisan judul buku dalam daftar pustaka tidak boleh disingkat. Penulisan judul buku diletakkan setelah tahun terbit dan dicetak miring atau digaris bawahi tanpa tanda petik. Contoh :
Ari, Setiawan. 1997. Keterampilan Tangan.

Apabila judul itu adalah judul yang belum pernah dipublikasikan, seperti skripsi, tesis, disertasi, judul itu tidak perlu dicetak miring atau digaris bawahi, tetapi cukup diberi tanda petik. Contoh :
Parera, Jos. 1980. “Fonologi Bahasa Gorontalo.” Skripsi Sarjana Sastra Universitas Indonesia, Jakarta.

3)       Data Publikasi, meliputi : penerbit, kota penerbitan, tahun penerbitan, cetakan ke-berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
  • Penulisan tahun terbit : Penulisan tahun terbit diletakkan sesudah nama pengarang, dipisahkan dengan titik dan diakhiri pula dengan titik. Contoh :
        -    Kridalaksana, Harimurti. 1990.
        -    Apabila beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, urutan penyusunanannya berdasarkan              tahun terbit yang terdahulu.
             Contoh : Rendy, Bayu.1991.
              __________ . 1998.
        -    Apabila beberapa buku ditulis oleh seorang penulis, dengan kesamaan tahun, di belakang                    tahun itu harus ditandai huruf a dan b sebagai pembeda. Urutannya diutamakan pada huruf                   pertama judul buku.
              Contoh : Rosidi, Ajib. 1990 a.
              _________. 1990 b.
        -    Apabila buku itu tidak bertahun, di belakang nama pengarang haruslah dicantumkan frasa                    Tanpa Tahun.
             Contoh : Aminudin. Tanpa Tahun.
  • Penulisan tempat terbit  (kota) diletakkan sesudah judul dan diakhiri dengan titik dua. Contoh :
          Pusposaputo, Sarwono. 2001.Kamus Peribahasa. Jakarta:
  • Penulisan nama penerbit dicantumkan  sesudah nama tempat terbit.
          Contoh : Marahimin, Ismail. 1996. Akuntansi  Itu Mudah. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya.

Jika lembaga yang menerbitkan buku itu langsung dijadikan pengganti nama pengarang (karena nama pengarang tidak ada), nama penerbit itu tidak perlu disebutkan lagi sesudah tempat terbit.
Contoh : Lembaga Bina Sarana. 1998. Ensiklopedi Penerbitan Indonesia. Jakarta.

4)       Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.

Penyusunan Bibliografi
1)      Cara pertama penulisan daftar pustaka mengikuti aturan berikut :
          a.     Nama penulis.
          b.    Tahun penebitan.
          c.     Judul buku, ditulis dengan format miring.
          d.    Kota tempat penerbitan.
          e.     Nama penerbit.

Penulisan tanda titik (.) diletakkan setelah nama pengarang, setelah tahun terbit, setelah judul buku, dan setelah nama penerbitnya. Penulisan tanda koma (,) diletakkan pada nama pengarang. Penulisan tanda titik dua (:) diletakkan setelah kota terbit. Contoh :

Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette. 1977. Classroom Technique : Foreign Language and English as a second Language. New York: Harcourt Javanic, Inc.

Elashmawi, Farid & Philip R. Harris. 1991. Multicultural Management. Terj. John Tondowidjojo. Jakarta : Gramedia.

2)      Cara kedua penulisan daftar pustaka mengikuti aturan berikut :
          a.     Nama pengarang.
          b.    Judul buku.
                 -    Judul artikel, nama jurnal vol. No./ majalah/ surat kabar.
                 -    Judul esai, nama buku kumpulan esai.
                 -    Judul karangan/ penjelasan kata (istilah), nama ensiklopedia.
          c.     Nama kota.
          d.    Nama penerbit.
          e.     Tahun penerbitan.
Contoh :
Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Janniver Read Hawthorne, Marci Shimoff. Chiken Soup for the Women’s Soul. Terj, Anton MGS,Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,2000.

Keown, Arthur J, David F. Scott. Jr, John D Matrin J. William Petty. Basic Financial Management, Buku 2,7th ed, terj. Caerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E., M.M., Jakarta : Salemba, 2000.

Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok kedalam.

3)       Jika rujukan daftar pustaka berupa buku
Nama pengarang. Tahun penerbitan buku. Judul buku  (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi atau cetakan (jika ada). Kota penerbit : Nama penerbit.
Contoh :
Djamarah, S.B & Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka

Jika buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan pada tahun yang sama maka penulisannya adalah pada data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a,b,c dan seterusnya yang urutannya ditentukan oleh kronologis atau berdasarkan abjad judul buku – bukunya. Contoh :

Arikunto, S. 2010a. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010b. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

4)       Surat Kabar atau Majalah

  • Cara Pertama :
Nama penulis ditulis paling depan; diikuti oleh tanggal, bulan dan tahun (jika ada); Judul artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar ditiap huruf awal kata kecuali kata hubung; Nama majalah / koran ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pada setiap kata dan dicetak miring; Nomor halaman disebut dibagian akhir.
Contoh :
Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hal 6.

Jika penulis tidak disebutkan maka yang ditulis namakoran bagian awal, dilanjutkan oleh tanggal, bulan, tahun dan judul ditulis dengan cetak miring kemudian diakhiri dengan nomor halaman. Contoh:
Samarinda Pos. 9 Agustus, 2008. BPOC Bakal Perjuangan. Hlm 3.


  • Cara Kedua :
Nama Pengarang (jika ada); Untuk artikel yang tidak disertai nama   pengarang (anonim) maka dicantumkan Judul Artikel dalam tanda kutip, yang diikuti dengan keterangan dalam kurung siku ([]) tentang jenis tulisan seperti berita atau tajuk; Nama Surat kabar/Majalah   (dengan huruf miring), dan data Penerbitan, yakni: nomor, bulan dan tahun, kemudian halaman-halaman dimana   artikel itu dimuat. Contoh :
Suryohadiprojo, Sayidman. “Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan.” Republika, No.  342/II, 21 Desember 1994, hal. 6-8.

“PWI Berlakukan Aturan Baru.” [Berita]. Republika, No. 346/II, 28 Desember 1994, hal. 16.

Sanusi, Bachrawi. “Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi.” Panji Masyarakat, No. 808, 1-10 Nopember 1994, hal. 30-31 dan 45.

5)       Dari Internet
Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
-     Nama Pengarang
-     Tanggal revisi terakhhir
-     Judul Makalah
-     Media yang memuat
-     URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file
-     Tanggal akses
Contoh :
Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch, [online],   (http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal 25 Juli 2008 )

6)       Buku Terjemahan
Aturan penulisan daftar pustaka pada buku terjemahan yaitu sebagai berikut : Nama penulis asli. Tahun terbit buku terjemahan. Judul buku terjemahan (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Diterjemahkan oleh : nama penerjemah. Kota penerbit terjemahan : Nama penerbit.
Contoh :
Cushing, B.E. 1991. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi ke 3. Diterjemahkan oleh : Kosasih. Jakarta : Erlangga.

7)       Antologi (sebuah kumpulan bunga rampai)
Contoh:  Jassin,H.B.ed. 1969. Gema Tanah Air, Prosa dan Puisi. 2 jld. Jakarta : Balai Pustaka.

8)       Artikel dalam buku
Aturan penulisan daftar pustaka jika rujukan berupa artikel dalam buku yaitu sebagai berikut: Nama penulis artikel. Tahun. Judul artikel (harus ditulis miring). Nama editor. Judul buku (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Kota terbit : Nama penerbit.
Contoh :
Hedley, C. 1971. Reading and Language Difficultiesm. Wilson, J.A.R. Diagnosis of Learning Difficultiesm. Pp135-156. New york : McGraw-Hill.

9)       Dari Buku yang Berisi Artikel (ada editor)
Penulisan daftar pustaka dengan rujukan dari buku yang berisi artikel sama aturannya seperti menulis rujukan buku hanya saja ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dri stu diantara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh :
Aminuddin. (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kuantitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang. HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teacher English as a Second Language. New York: Praeger.

Sumber :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bibliografi
https://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/11/daftar-pustakabibliografi/
http://www.scribd.com/doc/210458318/MAKALAH-BIBLIOGRAFI#scribd
kbbi.web.id/bibliografi