REVIEW JURNAL 8 (STANDAR
AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL)
JUDUL JURNAL
|
KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI DAN
DAMPAKNYA TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM AKUNTANSI DAN PROSES PEMBELAJARAN
AKUNTANSI DI PERGURUAN TINGGI INDONESIA
|
NAMA JURNAL
|
JURNAL
PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA
|
VOLUME &
NOMOR JURNAL
|
VOLUME
VI, NOMOR 2
|
TAHUN JURNAL
|
2008
|
HALAMAN JURNAL
|
7
– 22
|
PENULIS
|
EFRAIM
FERDINAN GIRI
|
TUJUAN PENELITIAN
|
Tulisan ini bertujuan menjelaskan
pendekatan proses belajar mengajar agar paling tidak sebagian besar standar
akuntansi yang seharusnya dikuasai para mahasiswa dapat disampaikan dan
dibahas. Tulisan ini hanya ingin sedikit menggelitik pembaca untuk
membangkitkan kesadaran dan mencari cara yang tepat memperbaiki pembelajaran
akuntansi di perguruan tinggi. Dan dalam rangka konvergensi ini, bagaimanakah
pengembangan kurikulum akuntansi di Indonesia dikembangkan agar dapat lebih
fleksibel mengikuti berbagai kemajuan yang ada.
|
METODE PENELITIAN
|
Metode
penelitian kualitatif
|
VARIABEL PENELITIAN
|
Variabel
bebas : Konvergensi
Standar Akuntansi
Variable
terikat :
Pengembangan Kurikulum Akuntansi Dan
Proses Pembelajaran Akuntansi Di
Perguruan Tinggi Indonesia
|
HASIL PENELITIAN
|
Konvergensi standar akuntansi
menimbulkan konsekuensi logis bagi pendidikan tinggi akuntansi di Indonesia.
SAK/SAI//IFRS yang diadopsi akan menambah jumlah standar yang seharusnya
dikuasai oleh mahasiswa kita. Tidak semua SAK dapat diajarkan kepada
mahasiswa, namun perlu ditentukan secara logis dengan mempertimbangkan faktor
kompetensi yang seharusnya dimiliki lulusan akuntansi untuk menghadapi
peluang dari globalisasi. Konvergensi standar akuntansi tidak hanya berdampak
pada jumlah materi yang harus disampaikan kepada mahasiswa, tetapi juga
desain pembelajaran akuntansi. Pembelajaran akuntansi berhubungan dengan
peran dosen sebagai seorang desainer pembelajaran. Dosen harus menerapkan
metoda-metoda pengajaran kreatif (misal, metode kasus) agar semua kemampuan
yang dibutuhkan oleh lulusan dapat dikuasai, sehingga mereka dapat bersaing
dengan lulusan dari perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Selain itu,
harus dilakukan koordinasi antara pengelola pendidikan akuntansi pada level
sarjana dan pada level pendidikan profesional. Koordinasi ini berkaitan
dengan pembagian materi yang seharusnya disampaikan pada ke dua level
pendidikan akuntansi tersebut. Hal ini penting agar mahasiswa memiliki
wawasan pengetahuan yang cukup tentang berbagai ketentuan standar akuntansi
yang ada dan diterapkan di Indonesia.
|
KESIMPULAN PENELITIAN
|
Dari
analisis yang telah disajikan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa meskipun akuntansi
tingkat harga umum mempunyai arti penting secara umum untuk dimasukkan dalam
kerangka akuntansi yang pokok, namun masih ada masalah tentang cara dan alat
untuk melakukan hal tersebut. Masih banyak pendapat tentang bagaimana cara
menghitung angka indeks tingkat harga umum dan bagaimana menentukan metode
pengukuran perubahan nilai uang untuk menetukan pengaruhnya terhadap kinerja
ekonomi perusahaan tertentu. Karena apaila terjadi inflasi tingkat tinggi,
dimana tingkat inflasi lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengembalian
modal bersih, jumlah aktiva tetap cukup besar, serta perputaran modal kerja
rendah, maka penyesuaian laporan keuangan berdasarkan tingkat harga umum
perlu untuk dilakukan.
|
PENDAPAT
|
Dalam
jurnal ini sudah bagus penjelasannya yaitu mengenai pengembangan kurikulum
akuntansi dan proses pembelajaran akuntansi yang seharusnya diterapkan di
perguruan
tinggi Indonesia. Benar apa yang dijabarkan oleh si penulis bahwa semakin banyaknya
topic bidang akuntansi tidak hanya membutuhkan perubahan dalam pola
pengajaran saja, namun juga juga pada kurikulum akutansi secara keseluruhan
agar strategi pembelajaran yang tepat dapat berdasarkan saran dan tujuannya.
|
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar