DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG........................................................... 2
1.2 TUJUAN…………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH
DALAM PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL.......................... 4
2.2 FAKTOR – FAKTOR YANG DILIHAT DARI
ASPEK PREFERENSI
KONSUMEN…………………………… 5
2.3 IMPLEMENTASI PADA PT. HERO
SUPERMARKET...... 6
2.3.1 Fasilitas dan
Penawaran
2.3.2
Luas Daerah Pemasaran dan Sasaran Pemasaran
BAB III
3.1 KESIMPULAN........................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Pasar modern (ritel) yang berkembang
sekarang ini memberikan banyak alternatif pada konsumen sebagai tempat untuk
berbelanja. Alternatif yang begitu banyak menyebabkan pasar modern (ritel)
harus memperhatikan berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah faktor
persepsi konsumen yang memengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil keputusan
memilih tempat berbelanja yang menurut mereka yang terbaik, dan keputusan yang
dibuat oleh konsumen akan menentukan kesuksesan sebuah pasar modern (ritel).
Dalam memilih toko (ritel), konsumen
memiliki kriteria evaluasi diantaranya adalah faktor lokasi, kelengkapan
produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan berbelanja dan promosi.
Hal tersebut menjadikan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan
produsen karena akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk memilih
toko mana yang akan didatangi konsumen.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah yang tertuang dalam
Keputusan Presiden RI No. 112/th. 2007, didefinisikan bahwa format pasar
swalayan terbagi atas tiga kategori yaitu :
1. Minimarket :
- Produk dijual : kebutuhan rumahtangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian.
- Jumlah produk : < 5000 item
- Luas gerai : maks. 400m2
- Area Parkir : terbatas
- Potensi penjualan : maks. 200 juta
- Produk dijual : kebutuhan rumahtangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian.
- Jumlah produk : < 5000 item
- Luas gerai : maks. 400m2
- Area Parkir : terbatas
- Potensi penjualan : maks. 200 juta
2. Supermarket:
- Produk dijual : kebutuhan rumahtangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian.
- Jumlah produk : 5000-25000 item
- Luas gerai : 400-5000m2
- Area Parkir : sedang (memadai)
- Potensi penjualan : 200 juta- 10 milliar
3. Hypermarket:
- Produk dijual : kebutuhan rumahtangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian, textile, fashion, furniture, dll.
- Jumlah produk : >25000 item
- Luas gerai : > 5000 m2
- Area Parkir : sangat besar
- Potensi penjualan : > 10 milliar
- Produk dijual : kebutuhan rumahtangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian.
- Jumlah produk : 5000-25000 item
- Luas gerai : 400-5000m2
- Area Parkir : sedang (memadai)
- Potensi penjualan : 200 juta- 10 milliar
3. Hypermarket:
- Produk dijual : kebutuhan rumahtangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian, textile, fashion, furniture, dll.
- Jumlah produk : >25000 item
- Luas gerai : > 5000 m2
- Area Parkir : sangat besar
- Potensi penjualan : > 10 milliar
Kini di
kabupaten, kota bahkan desa di Indonesia, “bisnis retail” mulai
banyak dilirik kalangan pengusaha, sebab memiliki pengaruh positif terhadap
jumlah lapangan pekerjaan dan keuntungan yang menjanjikan, dengan sistem
pemasaran format self service, yaitu konsumen membayar di kasir yang
telah disediakan. Adanya sentuhan teknologi, yang terintegrasi pada perangkat
lunak (software), memudahkan pencatatan dengan menggunakan komputer, baik
itu pencatatan aktifitas dan transaksi dari administrator, kasir, kepala gudang
dan lain sebagainya, membuat manajemen atau pengelolaannya rapi dan terkontrol
serta laporan transaksi dapat di evaluasi setiap bulannya. Dari aspek
sosialnya, menciptakan budaya baru dalam berbelanja, yaitu adanya atmosfer
berbelanja yang lebih bersih dan nyaman.
Data yang dilansir oleh Media Data-APRINDO dari tahun 2004
hingga tahun 2008, mini market mengalami pertumbuhan (growth) dengan rata-rata turnover
tertinggi sebesar 38% pertahunnya, disusul kemudian oleh hypermarket sebesar
21,5% dan supermarket yang hanya mengalami pertumbuhan sebesar 6% pertahun.
Sejalan dengan tingginya growth, khususnya pada mini market, ditandai
dengan semakin ketatnya persaingan dalam ekspansi pasar dari dua pelaku bisnis
besar di dalamnya yaitu Indomart dan Alfamart.
Dari sisi turnover yang dapat dihasilkan, yaitu
format hypermart merupakan yang terbesar, yang pernah dicapainya pada tahun
2008 yaitu sebesar 41%. Sementara itu minimarket dengan perolehan sebesar 32%,
lalu disusul oleh supermarket. Penurunan pada supermarket dinilai sebagai
akibat dari semakin banyaknya penambahan gerai minimarket yang dapat
mempersingkat akses konsumen untuk memilih berbelanja ke supermarket. Selain
itu adanya perilaku agresif dari hypermarket dalam berbagai kegiatan promosi
yang kuat dan menarik, ditunjang oleh kelengkapan produknya telah memberikan
tempat tersendiri dimata konsumen.
1.2 TUJUAN
Bisnis
Retail yang sangat signifikan terhadap perkembangan konsumen pada saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL
1.
Lokasi Strategis
Menurut Monica Lucas, kunci yang pertama dan yang utama adalah menemukan lokasi yang strategis dan sesuai dengan target market pasar bisnis kita. Hal ini berlaku untuk bisnis kecil dan menengah juga, terutama ketika bisnis mulai ekspansi ke luar negeri.
2. Mampu Beradaptasi
Kunci yang kedua adalah kemampuan bisnis dalam beradaptasi dengan kondisi pasar yang ada. Pengusaha retail harus mau mendengarkan, dan mengerti akan kebutuhkan pelanggan mereka agar dapat beradaptasi dengan baik. Dengan karakteristik masyarakat di Indonesia yang beragam dengan berbagai suku dan agama, ini merupakan sebuah tantangan yang berat dan harus dihadapi.
3. Mampu Memprediksi
Perusahaan harus mampu memprediksikan kondisi pasar dan jangkauan di masa yang akan datang secara tepat. Ini sangat berkaitan dengan dalam memilih segmen pasar yang dipilih.
4. Memilih Media Pemasaran/Promosi
Tidak semua bisnis dapat sukses dengan satu bentuk pemasaran saja. Perusahaan harus melakukan pemasaran dengan berbagai cara untuk menemukan media pemasaran yang paling tepat. Ada beberapa perusahaan yang sukses dengan media pemasaran konvensional namun ada banyak juga yang sukses dengan sistem pemasaran secara online. Dan bisa juga bila melakukan kedua media pemasaran tersebut (konvensional dan online) yang biasanya disebut dengan cross channel.
Menurut Monica Lucas, kunci yang pertama dan yang utama adalah menemukan lokasi yang strategis dan sesuai dengan target market pasar bisnis kita. Hal ini berlaku untuk bisnis kecil dan menengah juga, terutama ketika bisnis mulai ekspansi ke luar negeri.
2. Mampu Beradaptasi
Kunci yang kedua adalah kemampuan bisnis dalam beradaptasi dengan kondisi pasar yang ada. Pengusaha retail harus mau mendengarkan, dan mengerti akan kebutuhkan pelanggan mereka agar dapat beradaptasi dengan baik. Dengan karakteristik masyarakat di Indonesia yang beragam dengan berbagai suku dan agama, ini merupakan sebuah tantangan yang berat dan harus dihadapi.
3. Mampu Memprediksi
Perusahaan harus mampu memprediksikan kondisi pasar dan jangkauan di masa yang akan datang secara tepat. Ini sangat berkaitan dengan dalam memilih segmen pasar yang dipilih.
4. Memilih Media Pemasaran/Promosi
Tidak semua bisnis dapat sukses dengan satu bentuk pemasaran saja. Perusahaan harus melakukan pemasaran dengan berbagai cara untuk menemukan media pemasaran yang paling tepat. Ada beberapa perusahaan yang sukses dengan media pemasaran konvensional namun ada banyak juga yang sukses dengan sistem pemasaran secara online. Dan bisa juga bila melakukan kedua media pemasaran tersebut (konvensional dan online) yang biasanya disebut dengan cross channel.
5.
Kebutuhan
Setiap manusia
mempunyai keinginan dan kebutuhan yang berbeda,maka banyak pembisnis ritel yang
mempunyai kemampuan untuk menarik minat pelanggan dengan produk dan jasa yang
ditawarkan yang banyak dipasarkan. Aktivitas belanja pelanggan tidak hanya
dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup, namun
lebih mengarah pada terpenuhinya kebutuhan untuk berekreasi dan berelasi.
6.
Pemilihan segment target pasar
Segmen target
pasar( Target Market ), yaitu segmen – segmen pasar yang direncanakan untuk
dilayani terkait dengan aktifitas memfokuskan sumber daya yang harus disiapkan
oleh ritel.
7.
Persaingan
Bisnis ritel saat ini berkembang sangat pesat seiring dengan
bergesernya gaya
hidup tradisional ke modern, sehingga makin banyaknya pembisnis ritel yang
muncul. Maka salah satu cara untuk menumbuhkan kekuatan persaingan perusahaan
ialah dengan mengadopsi suatu teknologi informasi guna dapat memantapkan dan memastikan
kecepatan informasi sampai pada level top manajemen. Informasi yang didapatkan harus cepat, tepat dan
efisien sehingga mendukung kebijakan-kebijakan strategis yang diputuskan oleh
top manajemen.
8.
SDM
Mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan di bidang manajemen ritel yang akan menambah
kesiapan pengelola ritel tradisional maupun ritel modern dalam
mengimplementasikan semua pengetahuan dan konsep manajemen ritel modern, dapat
juga mengelola bisnis ritel modern slaka kecil dan menengah secara mandiri
maupun perusahaan ritel skala menengah dan besar.
9.Profitabilitas
Selain
menguntungkan, fakta lain membuktikan bahwa bisnis retail tumbuh dengan pesat
sepanjang jaman,bisnis ritel merupakan mata pencaharian yang paling banyak
ditemui dalam kehidupan sehari-hari,umur bisnis ritel atau berdagang juga
paling panjang di banding sektor lain.
2.2 FAKTOR –
FAKTOR YANG DILIHAT DARI ASPEK PREFERENSI KONSUMEN
1)
Human resource, terkait dengan pelayanan yang diberikan.
2)
Merchandise, mencakup jumlah produk yang tersedia, keanekaragaman jenis
produk, dan keanekaragaman merek yang dijual.
3) Harga, terutama dalam kaitannya dengan harga yang murah dibandingkan
harga pesaingnya.
4) Lokasi toko, bisannya konsumen memilih berbelanja ke
lokasi yang terjangkau
yang tidak terlalu jauh dari rumah. Lokasi yang strategis sangat menentukan
keberhasilan suatu swalayan. Dengan lokasi
yang strategis menyebabkan konsumen akan membutuhkan waktu
dan biaya yang sedikit untuk sampai ke swalayan tersebut.
5) Layanan konsumen, seperti pembayaran
kredit, pengantaran, penanganan
keluhan, penanganan parkir, ruang istirahat, toilet, Pembungkusan, informasi lokasi barang,
konsultasi dan informasi pembelian,
tempat penitipan barang.
6) Atmosfer toko, dengan desain
eksterior dan interior toko yang baik dapat
menarik banyak konsumen untuk datang.
7) Keramah tamahan penjual, Konsumen adalah raja jadi harus benar-benar dilayani
dengan baik dan sopan serta ramah tamah oleh penjual
agar konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
8) kualitas produk, Kualitas barang
yang dijual harus memenuhi harapan konsumen
serta produk yang dijual harus dalam kondisi baik atau tidak rusak dan tidak kadaluarsa.
9) kenyamanan berbelanja, adanya
kepercayaan pelanggan kepada penjualnya,
tempat yang bersih dan keamanannya.
10) promosi, dengan
diadakannya potongan harga dan hadiah yang diberikan
swalayan tersebut. Adanya potongan harga dan hadiah yang diberikan akan menambah daya
tarik dari suatu swalayan.
11) Parkir gratis
12) Luas outlet
13) Merek outlet
14) Suasana outlet
15) Kecepatan layanan
16) Tempat lebih nyaman
17)
Merasa bebas untuk memilih dan melihat-lihat
18)
Adanya kepastian harga
2.3 IMPLEMENTASI PADA PT. HERO SUPERMARKET
2.3.1 Fasilitas dan Penawaran
Untuk
menambah fasilitas Pt. HERO supermarket mengembangkan kegiatan-kegiatan
penunjang seperti :
a. property development
konsep
shopping mall dengan perseroan sebagai anchor tenant dan berbagai speciality
store.
b. Drugstore
took yang
dilengkapi dengan aneka makanan dan alat-alat untuk memelihara kesehatan
c. Convinient Store
d.Hypermarket
Konsumen
memilih Hero supermarket, karena adanya promosi. Dalam melaksanakan promosi penjualan Hero selau
melibatkan pembeli, berikut beberapa bentuk promosi :
a)
Pemberian
kupon belanja
b)
Dengan
mengadakan potongan harga, seperti potongan harga promosional, dalam rangka
peringatan ulang tahun hero, potongan karena musiman.
c)
Dengan
perananan atau demonstrasi, misalnya menawarkan produk dengan memperagakan
langsung didepan konsumen.
2.3.2 Luas Daerah Pemasaran dan Sasaran Pemasaran
a) Lingkungan
Lingkungan yang dicari adalah
lingkungan yang menengah kebawah dan keatas, artinya barang yang dijual
terjangkau oleh konsumen.
b) Selera
konsumen
Konsumen menyukai produk yang baru
disamping itu harga yang ditawarkan terjangkau oleh dompet konsumen atau
kebutuhan konsumen serta barang yang dijual beraneka ragam.
c) Letak
geografis
PT. HERO pasar swalayan dalam
melihat pangsa pasar tak lepas dari letak geografis artinya dilihat dari
tempatnya apakah strategis dekat dengan jalan raya yang sering dilalui oleh
masyarakat, ditengah-tengah pusat keramaian dan jauh dari kemacetan atau tidak.
Pemilihan lokasi cabang-cabang perseroan semuanya dikelola lewat riset secara
matang. Lewat perencanaan dan strategi yang agresif dan efektif, perseroan
telah berhasil menempatkan dirinya sebagai pasar swalayan terkemuka di Indonesia.
BAB
III
KESIM
PULAN
Bisnis
retail
yang signifikan terhadap pertumbuhan pasar rumah tangga, pasar komoditi
serta sector swasta adalah bisnis retail modern, yang sekarang telah
melonjak
tajam. Seperti hypermarket, supermarket maupun minimarket. Karena
masyarakat pada saat ini lebih memilih yang mudah/simple, ingin tempat
yang aman, bersih, nyaman, tidak bau, koter/becek, mudah, terjangkau dan
harga yang pasti.
Tahun ini sudah lebih dari 10.000 gerai minimarket tersebar di seluruh Indonesia.
Beragam macam perusahaan yang menaruh saham pada bisnis retail ini, seperti
Carrefour, Hero, Giant, Hypermart, hingga Alfamart dan Indomaret. Semua
pemegang saham sekarang berlomba-lomba untuk membuat bisnis retail, karena
keuntungan yang didapat sangatlah menjanjikan dan bisa dijadikan investasi.
DAFTAR PUSTAKA